Minggu, 10 November 2013

Pengaruh Internet Bagi User

Pada saat ini zaman dimana internet bukan sesuatu yang baru atau asing tapi merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat luas. Kita bisa lihat saat ini hampir seluruh masyarakat telah menggunakan smartphone yang dapat memudahkan mereka terhubung ke internet atau mengakses media sosial dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Internet saat ini bukan hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui e-mail atau chatting saja tetapi juga untuk menyalurkan hobi, bisnis, sosial, fashion, berita terbaru, pendidikan, bermain game online, dll. Fitur-fitur yang menarik pada internet mampu membuat para pengguna internet untuk berlama-lama menjelajahi dunia internet sehingga, para pengguna internet lupa waktu dan juga membuat aktivitas lainnya menjadi terbengkalai. Berikut ini adalah jurnal yang telah saya rangkum yang akan menjelaskan tentang pengaruh internet bagi user.
1.      Jurnal Loneliness Smartphone Users In Term Of Gender Differences In Class XI Students Of SMAN 9 Semarang  yang ditulis oleh Yuli Triwidodo & Endah Kumala Dewi
-     Di Indonesia, pengakses internet terus meningkat. Menurut data dari Internet World Stats (2012), pada Desember 2011, jumlah pengguna internet di Indonesia berkisar pada angka 55 juta pengguna dari estimasi populasi sebesar 245 juta jiwa. Hal tersebut menunjukan bahwa, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2000 yang hanya 2 juta pengguna.
-     Menurut jurnal ini, munculnya teknologi komunikasi ini membawa dampak negatif yang membuat seseorang menjadi lebih egois dan antisosial saat sedang menggunakan ponsel, hal ini bertentangan dengan pendapat para pengguna ponsel dan penggila jejaring sosial yang percaya ponsel dapat membuat mereka lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain. Faktanya, disaat para pengguna lebih dekat dengan orang lain dijarak jauh, mereka justru lebih mengabaikan orang-orang yang berada dijarak lebih dekat.
-     Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada hubungannya antara kesepian dengan kecenderungan internet addiction disorder.
-     Adanya media sosial yang dapat diakses dengan mudah pada smartphone bisa saja membantu individu yang mengalami kesepian dan kesulitan dalam menjalin komunikasi interpersonal, namun komunikasi yang terjalin dengan baik dalam dunia media sosial belum tentu menjamin kualitas hubungan yang dilakukan individu secara tatap muka.
2.      Jurnal Perilaku Penggunaan Internet Di Kalangan Mahasiswa yang ditulis oleh Iik Novianto.
-     Internet merupakan suatu media yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa sebagai sumber untuk menyelesaikan tugas selain perpustakaan. Selain itu, internet juga digunakan oleh para mahasiswa untuk menunjang aktivitas sehari-hari mereka. Iik Novianto juga menambahkan bahwa yang menyebabkan tingginya pengguna internet dari tahun ke tahun adalah beragamnya kebutuhan dari setiap individu yang kemudian mereka mencari media yang tepat untuk mendapatkan informasi. Dalam  hal  ini  internet  banyak  digunakan  karena menawarkan berbagai kemudahan untuk dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan para akademisi. Dalam jurnal ini juga dikatakan menurut Horrigan (2002), terdapat dua hal mendasar yang perlu diamati, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.
-     Pengguna internet digolongkan menjadi tiga kategori berdasarkan intensitas internet yang digunakan, yaitu:
1.    Heavy users : pengguna internet menghabiskan waktu lebih dari 40 jam kerja per bulan. Jenis pengguna internet ini adalah salah satu ciri-ciri pengguna internet yang addicted.
2.    Medium users : pengguna internet yang menghabiskan waktu  antara  10  sampai  40  jam  per  bulan.
3.    Light  users : pengguna  internet  yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan.
-     Hasil penelitian dari jurnal ini menemukan bahwa Perilaku penggunaan internet yang dilakukan oleh responden dilatarbelakangi oleh beberapa motif tertentu, dimana motif ini mencakup motif kognitif, pengawasan (surveillance), motif hiburan (entertaiment), motif menghabiskan waktu (passing the time), motif melarikan diri dari kepenatan (escape) dan motif interaksi sosial. Mahasiswa Fisip Unair menggunakan internet dengan motif cognitive dan motif social integrative dengan pola penggunaan internet  masuk  kedalam  kategori  heavy  user. Untuk  efek  yang  dirasakan akan penggunaan internet adalah sebagai penunjang media untuk berkomunikasi contohnya lewat media jejaring sosial (facebook, twitter, e-mail dll) yang ada di internet.  Sehingga  dengan  adanya internet semakin dirasakan  manfaatnya oleh responden yang notabenya adalah mahasiswa, khususnya untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi dan mampu meningkatkan prestasi akademik. Sedangkan pada mahasiswa Fisip UPN motif yang mendasari penggunaan internet ialah motif cognitive dengan pola penggunaan masuk kedalam kategori heavy user dimana termasuk addict. Untuk efek yang dirasakan adalah mampu menunjang media untuk berkomunikasi dan meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran.
Kesimpulan:
Dari jurnal pertama dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengguna internet dari tahun ke tahun semakin banyak hingga tahun 2011 mencapai 55 juta pengguna. Dampak negatif dari internet itu sendiri bagi remaja telah jelas tertulis pada jurnal pertama yaitu, dapat menyebabkan egois dan antisosial sehingga mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sebenarnya internet merupakan suatu media atau alat yang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti halnya pada jurnal kedua yang menjelaskan tentang penggunaan internet dikalangan mahasiswa Unair dan UPN yang keduanya menggunakan internet sebagai penunjang akademis sekaligus untuk berkomunikasi walaupun keduanya tergolong ke dalam heavy user namun, internet bagi para mahasiswa ini tetap diprioritaskan untuk mengerjakan tugas mereka. Jadi, internet tidak sepenuhnya membawa pengaruh negatif tapi juga ada positifnya tergantung dari bagaimana peran orang tua, guru, lingkungan, serta individu itu sendiri dalam memanfaatkannya.
Sumber Jurnal 1:
Sumber Jurnal 2:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=http%3A%2F%2Fejournal-s1.undip.ac.id%2Findex.php%2Fempati%2Farticle%2Fdownload%2F481%2F483&ei=D4F_Ut6rIsn_rQeiyYF4&usg=AFQjCNFm55P05c2NktLp6Kd9w7uqH4Dfwg&bvm=bv.56146854,d.bmk